Romansa mega memudar
Surya kembali di peraduan
Nampak wadam berdiri menopang kecrekan
Beriaskan wewangian pupur
Mereka bertopang suara
Rayuan genit serta gemulai tubuh
Datangkan lembaran patimura hingga soekarno
hatta
Dari nyaringnya peluit kendaraan yang berjajar
Di sudut perlintasan kota dengan gemerlap jingga
Tuturan pahit melayang ke telinganya
Diabaikan tuli menggairahkan semangat
Dari senja hingga surya tiba
Lonceng pamong menghantui beraksi
Berhamburan kesana kemari
Sampai termenung dipangkuan sajadah
Mengadukan perbuatan di hadapanNya
Berhenti hingga terulang kesekian kali
Sungguh demi mencari kehidupan